CONTOH CERPEN 750 KATA
Aku mau bagiin nih contoh cerpen 750 kata bertemakan Kenakalan remaja. Dan cerpen buatanku ini berhasil memenangkan juara 1 lomba cerpen 750 kata. Cerpen ini pakai standart Type Font Times New Roman, Font ukuran 12, dan spasi 1,5.
Hembusan
Asap Beracun
Mentari hangat mulai menyelimuti
astmosfer bumi, itu pertanda untukku segera bangun dan bergegas ke sekolah.
Dasi biru mulai ku kenakan pada leher ku dan segera merapikan seragamku. Ku
mencium lembut tangan kedua orang tua ku seraya mengucapkan salam untuk pergi
sekolah.
Saat ini aku duduk di bangku SMP
kelas 9 dan sebentar lagi aku akan lulus. Tiap hari penaku tiada henti menari
nari diatas kertas, Karena aku berusaha lulus dengan nilai yang terbaik. Hingga
akhirnya kerja keras ku terbayarkan. Aku Dio setyawan lulus dengan nilai
tertinggi di sekolahku.Dan ini merupakan kado indah untuk kedua orang tuaku
yang bangga padaku.
Dan kini, aku menginjakkan kaki di
sebuah SMK favorit. Seperti biasa di kala mentari menyapa, aku bergegas
menyelimuti tubuhku dengan seragam kebanggan ini.Dasi yang telah berubah warna
menjadi abu2, dengan bangga ku kalungkan di leherku. Pagi itu hari pertamaku
sebagai murid SMK.
“Ibu
ayah aku berangkat dulu ya” Pamitku pada mereka.
“Iya
hati-hati ya nak. Alhamdulillah kamu sekarang sudah besar dan masuk sekolah
yang kamu inginkan. Doa ibu dan ayah agar kau kelak menjadi orang yang berguna”
kata lembut darinya
“Iya
bu amin Dio akan berusaha.” Ujarku
Tibalah kakiku berpijak di SMK ini.
Terlihat barisan para siswa yang berdiri kokoh siap untuk memulai harinya. Aku
pun mulai melaksanakan LOS dan akhirnya aku resmi menjadi bagian dari sekolah
ini.
SMK ini memang sekolah Favorit, akan
tetapi setiap sekolah pasti ada segelintir tikus kecil yang memberikan pilu pahit
di sekolah. Mereka berjumlah 5 orang dikelasku. Sebut saja Amir,Nata,Rizki,Stef
dan Ketua mereka Sandy. Mereka tikus pengganggu yang kerjanya Cuma bermalas
malasan dan melakukan hal yang dilarang.
Entah kenapa aku tiba-tiba masuk
pada dunia mereka. Aku pintar, tetapi aku tidak pandai untuk berkelahi. Saat
itu wajahku berubah merah kebiruan akibat di hantam oleh murid sebelah yang
tidak menyukai kepintaranku. Lalu datanglah 5 tikus pengganggu menyelamatkanku
dengan menghantam keras orang yang menggangguku tadi.
“Hai
Dio kamu tidak apa-apa?” Tanya Nata “Iya aku tidak apa-apa makasih ya”Ucapku
“
ahh cupu banget lo bro masak sama semut aja kalah”ejek sandy
“Mending
lo gabung kita aja deh, soalnya lo bakal selalu dihantui oleh mereka”Ajak Rizki
Entah jarum apa yang merasuki
fikiranku hingga aku bersedia menjadi bagian dari mereka.Rasa terima kasihku
ternyata menjadi sebuah bom untukku.Selama aku sekolah kemanapun aku selalu
bersama mereka. Sosok diriku yang biasanya hanya duduk memegang pena di kelas
berbalik total. Aku tiap hari rutin mengelilingi sekolah dengan mereka dan aku
menemukan banyak hal keji baru.
“Eh
bro lu mau ini?” “Kata sandy sambil menunjukkan sebuah rokok
“Itu
rokok ya, gamau ah takut kecanduan terus
sakit” Kataku dan semua tertawa
“Ih
lu cupu banget ya, lo bisa lihat kan kita baik2 aja kan. Rokok itu ibarat buku
yg harus kita gunakan” Kata Amir
Yah tentunya aku mulai penasaran dan
belajar akrab dengan benda itu. Hingga akhirnya aku tidak bisa lepas dari hembusan kotor itu.
Tiap hari hubungan kami ber 6 semakin erat. Aku sudah melupakan harapan kecilku
di SMK ini. Aku sudah mahir beradu tinju disekolah dan akupun mulai berani
membawa rokok kerumah.
Krekk
pintu kamar terbuka, “Astaghfirullah Dio kamu merokok?” Kata ibuku terkejut
“hehe
iya bu dio ngerokok” Kataku dan kemudian ayah datang dan menamparku keras
“Dasar
anak kurang ajar, kenapa kamu merokok? Kamu gatau itu berbahaya”Marah ayahku
“Eh
yah suka-suka dio dong, Ini Hidupku! Lagian ngerokok itu gak bahaya itu hanya
mitos lama”geramku
“Yaallah
nak kenapa kamu jadi seperti ini, kamu gatau ibu punya penyakit pernafasan
akut. Kalo kamu ngerokok dirumah, entah apa yang terjadi padaku” Ucap sedih ibu
Tetapi aku tidak menghiraukan ucapan
mereka dan aku bergegas pergi main karena amarahku.Dan kawanku dengan santai
menyodorkan sebuah minuman haram untuk menenangkanku. Gemerlap dunia remaja
seolah telah menutupiku. Tiap hari aku
menyeburkan asap rokok kedalam rumah. Dan aku tidak khawatir dengan batuk ibuku
yang tak kunjung sembuh.
Hingga suatu hari badai dahsyat
menghantamku. Ibuku yang menjadi senderan hidupku, menghembuskan nafasnya karna
penyakit tersebut. Air mata turun deras menutupiku. Penyesalan yang pasti
menempel di benakku. Untaian harapan kecilku untuk ibu musnah hilang hanya karena
sebuah hembusan asap beracun rokok.Masa kejayaan putih abu-abu harapanku musnah
sudah karena aku divonis terkena kanker tenggorokan.
Dan sekarang aku hanya bisa terkulai
lemas dibalik selimut tidurku. Aku tidak tau lagi apa yang harus kulakukan.
Kilatan kenangan manisku dulu sewaktu SMP selalu terbayang olehku. Rintihan
kesedihan hanya bisa terurai dihatiku dikala melihat temanku lainnya sukses
mengharumkan nama sekolah dan keluarganya. Dan sebelum aku meninggalkan semua
ini, pesanku hanya untuk kaum muda saat ini. Andai mereka merasakan apa yang
kurasakan mereka tidak akan mendekati asap beracun itu.
Tamat
Semoga bermanfaat dan menginspirasi :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar